Sebagai mahluk sosial, sejak dahulu manusia berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Hanya saja, teknologi komunikasi yang digunakan masih sangat sederhana. Perkembangan teknologi komunikasi pada zaman prasejarah dapat dibagi menjadi beberapa periode waktu.
Periode s.d. 3000 SM
Pada periode sampai tahun 3000 SM, cara manusia berkomunikasi basih terbatas pada pengenalan bentuk-bentuk yang mereka temukan. Manusia menggambarkan informasi yang mereka dapatkan di dinding-dinding gua perihal berburu dan binatang buruannya. Manusia mulai mengidentifikasi benda-benda disekitar lingkungan mereka dan mewakilinya dengan bentuk-bentuk yang dilukiskan di dinding-dinding gua. Kemampuan berbahasa manusia hanya terbatas pada dengusan, bahasa isyarat, dan gerakan tangan.
Periode 3000 SM
Pada periode tahun 3000 SM, bangsa Sumeria untuk pertamakalinya menggunakan tulisan dalam berkomunikasi. Tulisan yang digunakan masih berupa simbol-simbol yang dibentuk dari piltograf sebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf bangsa Sumeria juga mempunyai bentuk bunyi yang berbeda-beda, sehingga tulisan-tulisan tersebut menjadi kata, kalimat dan bahasa yang mempunyai arti.
Periode 2900 SM
Pada periode 2900 SM bangsa Mesir kuno telah menggunakan huruf-huruf hieroglif untuk berkomunikasi. Huruf-huruf hieroglif terdiri dari symbol-simbol obyek, seperti perkakas, binatang atau kapal-kapal. Huruf-huruf hieroglif juga menggunakan simbol-simbol ide dan emosi, seperti gerakan, waktu, dan perasaan gembira. Ketika symbol-simbol huruf hieroglif digabung, akan mempunyai cara pengucapan dan arti yang berbeda. Bentuk tulisan dan bahasa hieroglif ini lebih maju disbanding dengan tulisan bangsa Sumeria.
Sistem menulis telah digunakan oleh dinasti Shang di Cina yang memerintah pada tahun 1766 – 1050 SM. System menulis tersebut merupakan nenek moyang langsung dari system menulis modern Cina saat ini, yang menggunakan symbol atau karakter untuk masing-masing kata.
Periode 500 SM
Pada periode 500 SM, bangsa Mesir kuno sudah menggunakan serat papyrus sebagai kertas. Kertas terbuat dari serat pohon papyrus yang pada zaman itu banyak terdapat disepanjang sungai Nil. Kertas tersebut kemudian dijadikan media untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi. Serat papyrus lebih kuat daripada tanah liat yang sebelumnya digunakan sebagai media untuk menyampaikan informasi.
Kebanyakan tek-tek yang disimpan di perpustakaan Mesir kuno ditulis diatas gulungan yang terbuat dari pohon papyrus. Dengan cara melapisi, membasahi, dan mengeringkan, orang Mesir kuno mendapatkan permukaan yang baik untuk menulis. Gambar 2.1 merupakan gulungan hieroglif yang merupakan bagian dari buku Book of the Dead dari zaman Mesir kuno. Gulungan tersebut membuktikan daya tahan dan kualitas dari kertas papyrus.
Periode 105 M
Pada periode 105 M, bangsa Cina menemukan kertas. Kertas tersebut terbuat dari serat banbu yang dihluskan, disaring, dicuci, kemudian diratakan dan dikeringkan. Penemuan ini juga memungkinkan system pencetakan yang dilakukan degan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuti tinta, atau yan sekarang kita kenal dengan sisten Cap.
Pada periode ini, bangsa Hindus di India telah membuat sestem bilangan 9 digit yang sampai saat ini kita gunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar